infoaktualglobal.com-MAJALENGKA
“Anggota Komisi XII DPR RI, Ateng Sutisna mendengarkan aspirasi mitra Makan Bergizi Gratis (MBG) guna mensukseskan program tersebut khususnya di wilayah Dapil Sumedang, Majalengka, Subang (SMS).
“Hari ini saya mencoba ingin mendengar apa yang terjadi dan permasalahan yang ada di kegiatan MBG. Saya mengundang sesuai dengan dapil saya , Sumedang, Majalengka, Subang, yang kita undang adalah para mitra MBG yang berhasil maupun MBG yang mangkrak dan kita juga mengundang narasumber dari pengajar Untan dan mengundang dari IPB, ” papar anggota Komisi XII DPR RI Ateng Sutisna di Saung Nganteur Kahayang Desa Salagedang Majalengka pada Minggu sore, (13/07/25).
Sambung Ateng, tujuannya ingin mengetahui sejauh mana permasalahan pelaksanaan MBG.
“Program ini sebetulnya adalah program yang sangat bagus, karena bisa mendongkrak perekonomian masyarakat karena semua bahan bahan diarahkan untuk membeli di lokal kemudian dikerjakan oleh orang orang lokal dan disebarkan kepada masyarakat yang ada di sini. Kalau menurut saya pribadi dibanding dengan program bansos yang hanya mendorong kemalasan, program MBG ini yang perlu didukung.
Karena orang mendapatkan upah karena kerja,” paparnya.
Masih kata Ateng, melalui program MBG ini diharapkan teserap tenaga ketja paling tidak satu dapur itu menyerap 50 orang. Kemudian murid menerima manfaat berupa makan siang gtatis. Dan para suplyer seperti telor, sayur atau beras dan lainnya bisa diambil dari masyarakat.
“Namun dalam pelaksanaannya sampai saat ini masih banyak kendala. Dan tadi hasil pertemuan tidak sesederhana yang dibayangkan mulai dri supply bahan makanan yang terlambat atau kualitasnya masih rendah. Artinya walau uang ada tetapi barang tidak ada. Ada juga masalah yang tidak sesuai selera anak anak, sering banyak tersisa bahkan ada yang tidak dimakan sama sekali. Ada juga konflik infestor yang punya dana dengan yayasan atau dengan yang punya dapur. Jadi masih banyak sekali yang harus dibenahi. Saya sebagai anggota Dewan juga koalisi kabinet merah putih ingin bagaimana program ini berjalan lancar, kita ingin mendengar apa yang terjadi di lapangan . Kemudian kita perlu membuat langkah langkah apa yang harus dilakukan,” tegas Ateng
Ditambahkannya, program MBG ini perlu didukung oleh semua pihak, kalau ada kekurangan dibicarakan dan dicari solusinya.
“Harapannya, MBG saya ingin dalam wakru dekat terpenuhi, kemungkinan saat ini baru 5 Persen dijalani. Kita dorong, dan bersama sama bagaimana untuk mempercepat program ini bisa terealisasi, karena anggaran sudah tersedia, terrasuk untuk pembayaran bangunan dapur,” pungkas Ateng. (eka)