I A G || MAJALENGKA
“Sejumlah anggota Organisasi Massa (Ormas) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Penjara Indonesia geruduk 3 kantor pemerintah, yakni Kantor Kejaksaan Negeri Majalengka, Inspektorat dan kantor Pendopo Majalengka pada Kamis (13/06/24).
Ketua DPD Jawa Barat LSM Penjara Indonesia DB Setiabudi dan rombongan mendatangi Pendopo Kabupaten Majalengka dan mempertanyakan Kinerja Pj Bupati Majalengka, Dedi Supandi sejak menjabat selama kurang lebih enam bulan.
“Ketika saya menghadiri undangan Hari Jadi Majalengka yang ke 534 yang bertempat di Gedung DPRD Majalengka pada 7 Juni lalu, saya menerima cinderamata berupa tas dan batik yang berasal dari Jawa Tengah bukan dari batik khas Majalengka, ” kata Budi (nama panggilan).
Kata Budi, tas yang ia Terima adalah bertuliskan Pendopo Sindangkasih, dan ini menggambarkan tentang Majalengka secara khusus, terimakasih sudah diberi ini.
“Namun kami kecewa ketika dibuka di dalamnya ada batik dan batiknya ini bukan batik Majalengka, tetapi baik Pekalongan Jawa Tengah. Bandrol harganya disobek, apa ini yang disebut untuk membangun Majalengka?, ” teriak Budi.
Tolong Pak Pj ini bahas sama panitia, ujar Budi, kenapa harus menggunakan batik dari luar Majalengka?
Kemudian, sambung dia, kami sebagai warga Majalengka ingin bertemu dengan Pak Pj sudah dari awal beliau menjabat dan sampai kali ini kita ingin bertemu, tetapi Pak Pj tidak aspiratif, tidak peduli. Padahal kami ingin menyampaikan aspirasi masyarakat melalui kami.
Masih kata dia, rombongan kami mendatangi Kejaksaan Negeri Majalengka, Inspektorat maupun ke Pj Bupati Majalengka semata mata hanya ingin memberikan penguatan kinerja mereka, semua yang kami sampaikan adalah objektif, tidak ada pilih kasih.
Satu lagi, masalah netralitas ASN jelang Pilkada , secara tersurat memang ada ASN yang tidak melanggar undang undang, namun ada hal lain yang bisa terlihat secara tersirat, bukti dan fakta yang sudah menyebar dimana mana. Bagaimana Pj Bupati Majalengka menyikapi ini ? (eka)