infoaktualglobal.com-MAJALENGKA
“Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Republik Indonesia, Maruarar Sirait melakukan kunjungan kerja ke Majalengka pada 1 Juni 2025 dalam rangka mendorong percepatan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman yang layak huni.
“Menyikapi hal tersebut di Kabupaten Majalengka, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) , H. Sidharta mendorong program penyediaan 3 juta rumah di Indonesia khususnya di Kaabupten Majalengka untuk masyarakat MBR dengan program insentif yang penuh kemudahan dengan cicilan murah pada setiap bulannya.
“Jadi kita fasilitasi kemudahan masyarakat MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) yang belum memiliki rumah, dengan syarat ketentuan berlaku, misalnya status bujangan yang belum menikah dengan gaji Rp. 8 juta per bulan, kalau yang sudah menikah Rp. 10 juta per bulan. Mulai dari pekerja pabrik, wiraswasta, ibu rumah tangga, PHL, termasuk ASN (PPPK ataunPNS), TNI, Polri,” kata H.Sidharta kepada media, Kamis (05/06/25).
Sambung dia, jadi rumahnya disediakan oleh pengembang hanya nanti kita minta slot dari mereka untuk program ini.
“98 pengembang perumahan yanh ada di Majalengka, itu 80 nya adalah pengembang perumahan yang jualan rumahnya itu rumah sangat sederhana, rumah subsidi dengan harganya yang sudah ditentukan oleh program. Mereka pengembang ajukan kepada pemerintah untuk mendapat subsidi, harganya dipatok sekian. Dan kekhususan yang sekarang ini tenornya bisa sampai 20 tahun,” paparnya.
Masih kata dia, sesuai dengan arahan pimpinan langkah kami, yang pertama kami akan menyebarluaskan lagi secara masif informasinya, kami disuruh membuat liflet. Dan rencana kami liflet ini akan disebarkan yang pertama ke ASN secara elektronik, dan yang kedua secara fisik untuk disebarkan ke kalangan non ASN, misal ke desa desa atau industri.
“Kita menjelaskan informasi program sehingga kita tertarik, Kabupaten Majalengka termasuk kabupaten dari 10 kota kabupaten di Jawa Barat yang mendapatkan alokasi program 3 juta rumah ini, 10.000 untuk di Jawa Barat. Kita sudah siap langkahnya dalam penyebaran informasi dan kemudian kita akan berkomunikasi dengan pengembang untuk membantu custumer membantu ke program tersebut yang masuk kriteria program, yakni yang bukan penerima upah, ” tutupnya. (eka)
