I.A.G
Sukabumi – Realitanya perbuatan Mesum bukan saja dilakukan oleh oknum preman melainkan dilakukan oleh oknum Guru.
“Terkait adanya dugaan pencabulan terhadap anak di bawah umur yang terjadi pada siswi MI kelas VI Sukatani, Desa Sukamukti, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi.
“Kejadian tersebut berawal diketahui pada Rabu , 04 september 2024 sekitar jam 20.00 WIB di Lingkungan Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Kampung Sukatani
Diduga kuat telah terjadi tindak pidana pencabulan terhadap anak di bawah umur.
Adapun sebagi pelakunya adalah oknum guru inisial (R). Perbuatan tersebut tercium dari buah bibir orang – orang warga sekitar Kampung Neglasari RT.015, RW 003, Desa Sukamukti menggegerkan bahwa adanya pencabulan yang dilakukan oleh oknum guru terhadap anak di bawah umur.
Yang mana kejadian tersebut menyebut nama korban Inisial (kembang) sampai ke telinga Orang tua korban bernama (SH), ia terkejut ketika mendengar bahwa anaknya sebagai korban pencabulan yang menimpa pada anak nya sendiri.
Sehingga tak lama kemudian ia bergegas segera melaporkan kejadian itu kepada pihak Aparat Kepolisian yakni ke Polres Kabupaten Sukabumi, sesuai surat tanda terima laporan pengaduan (Lapdu).
Adapun sebagai pelapor adalah SH telah datang kepada Kepala Kepolisian Resor Sukabumi Kanit SPKT 11 Aipda dan sebagai tanda bukti lapor no STBL/464/1X 2024 SPKT Polres Sukabumi yang melapor menerangkan pada hari ini kamis tanggal 05 ,September 2024 sekitar jam 21.30 WIB ke Polres Sukabumi karena anaknya sebagai korban pencabulan yang di lakukan oleh oknum guru MI inisial (R).
Akan tetapi usai melaporkan yang waktunya sudah cukup lama sampai sekarang ini orang yang di laporkan inisial (R) masih saja belum di proses secara hukum, ada apa?… dengan nya, jangan jangan ada main mata dengan pelaku”, ucap orang tua Korban.
Kejadian ini menurut korban awal mula oknum guru memperlihatkan vidio porno alias mesum pada korban. Kemudian dia mencium lalu meraba kemaluan sambil membujuk dan merayu dia meng iming iming akan di beri Nilai untuk kelulusan, karena pada saat itu sedang Melaksanakan Ujian akhir kelas VI di sekolahnya.
Hal ini lah merupakan momen Kesempatan bagi (R) untuk melancarkan aksi bejat nya demi melampiaskan napsu birahinya. Sehingga kembang harus di hadapkan dengan kemelut masalah berkepanjangan.
Masih di katakan orang tua korban,
padahal harapan menyekolahkan anaknya itu agar anak memiliki ilmu yang baik dan berprestasi supaya bisa melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang paling tinggi.
“Akan tetapi Justru sebaliknya atas kejadian nasib naas yang di alami anak saya ini karena kesuciannya telah direnggut oleh oknum guru ini.
Maka kami jadi mengurungkan niat untuk melanjutkan sekolahnya lantaran harapan masa depan nya lenyap di telan oleh oknum yang berprilaku seperti hewan.
Padahal yang seharusnya seorang guru itu memberikan pelajaran terhadap anak didiknya dan juga melindungi dari segala bentuk kejahatan dan keselamatan anak didiknya guna untuk kelanjutan masa depannya .
Akan tetapi justru sebaliknya, tindakan oknum guru ini sangat disesalkan karena dia telah mengotori merusak nama baik sekolah maupun dan institusi Lembaga Pendidikan agama
khususnya,melalui nafsu bejadnya terhadap siswinya sendiri.
Terkait kasus ini menurut orang tua korban memohon kepada APH pelakunya untuk segera di proses lantaran sudah merusak harapan dan merugikan kami sebagai masyarakat kecil.
Namun terkait kasus ini bagi kami orang kecil menimbulkan sebuah pertanyaan kepada APH, Kenapa laporan kami ini seolah- olah di pandang sebelah mata, karena sampai kini oknum guru tersebut masih belum di adili “Enjoy- enjoy ” saja “lenggang kangkung” di rumahnya. Sepertinya tidak ada beban, padahal dia itu orang yang tergolong pelaku kejahatan perbuatan yang harus di tindak sesuai hukum yang berlaku.
Dikarena diduga melakukan perbuatan yang di larang oleh hukum, baik itu hukum Agama maupun hukum pemerintahan lantaran perbuatan yang sangat menjijikan dan keji yang berdampak pada merugikan masa depan anak.
Ternyata bukan hanya anak kami saja yang menjadi korban,menurut informasi ada korban yang lain selain anak kami.
Oleh karna itu kami memohon agar kasus ini diungkap dan di usut tuntas.
Lantaran orang berperilaku seperti itu bukan isapan jempol ,tidak selayaknya di Lakukan oleh seorang Guru yang menjadi sosok figur itu seharusnya memberikan contoh teladan yang baik bagi semua pihak terutama bagi anak- anak yang memiliki masa depan”, papar orang tua dengan nada kesal “.
Menambahkan Tokoh masyarakat dan tokoh pemuda memohon kepada pihak APH terkait kasus pencabulan agar segera di proses dan di tindaklanjuti serta di adili.
Sehingga di beri efek jera supaya tidak ada korban yang lainya juga di hukum yang setimpal sesuai permohonan orang tua korban.Ujarnya
(Tarmam)