infoaktualglobal.com-MAJALENGKA
Seminar yang diadakan Himpunan Mahasiswa Akuntasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Majalengka (UNMA) dalam rangka Dies Natalis yang ke XV, menghadirkan Narasumber Praktisi Pariwisata (Adhi Setya Putra,S.E), kemudian dari Komunitas Hujan Keruh (Sarifudin Rahmat), dan Direktur BUMDes Karya Mekar Desa Gunung Kuning Kecamatan Sindang (Yosep Hendrawan,S.AP), dengan mengambil tempat di Auditorium setempat pada Sabtu, (10/05/25).
Usai acara, Praktisi Pariwisata, Adhi Setya Putta menjelaskan bahwa
sangat menarik ketika kita berbicara tentang pariwisata.
“Ini tentang kebahagiaan, juga tentang nilai nilai ekonomis, mahasiswa akuntansi ini berbicara bagaimana dampak terkait apakah ekonomi ataupun PAD nya sehingga disini saya sebagai praktisi terkait dengan bagaimana strategi, kemudian bagaimana dengan pengembangan pariwisata dan itu bagiamana kemudian pengembangan ekonomi maupun PAD nya, serta bagaimana pula dampak lingkungannya,” kata Adhi.
Sambung dia, terkait dampak lingkungan pariwisata, tentu hal ini pasti sangat berdampak.
“Saya menyarankan kepada Pemkab Majalengka ini agar membangun ke arah kultural, tidak hanya berbicara tentang wahana
kalau tentang wahana kita akan berfikir tentang investasi bebek, tetapi kalau berbicara tentang kultural justru akan meningkatkan citra, menjaga kelestarian, dan akan membedakan wisata kita dengan yang lain, ” terangnya.
Kemudian bagaimana pariwisata bisa meningkatkan PAD desa.
“Kalau bicara pariwisata pasti akan ada PAD, ada tiket, pemenuhan jasanya, perlengkapannya,
satu orang wisatawan itu ketika datang ke pariwisata pasti melakukan tiketing, kemudian butuh makan, butuh oleh oleh, nah bagaimana Majalengka menyiapkan tentang kebutuhan para wisatawan itu,” ujarnya.
Ditambahkannya, pemerintah serius mendukung pariwisata terutama masalah akses jalan menuju pariwisata.
“Yang pasti pemerintah melihat sebuah ruang regulasi bagaimana mempertegas, memperjelas bagaimana modal pengembangan pariwisata, salah satunya rencana induk pengembangan pariwisata Kabupaten Majalengka. Ini adalah kebijakan pemerintah, wilayah wilayah mana yang harus dibangun sehingga komit kan beberapa tahun ke depan. Dan kalau berbicara tentang akses itu sebuah hambatan akan tetapi bisa menjadi peluang bagaimana akses jalan yang kecil itu ataupun jelek justru akan jadi peluang bagi masyarakat untuk menyiapkan armada yang lokal sehingga masyarakat yang disana yang dilewati justru bisa menyiapkan armada lokal dan akhirnya menjadikan nilai ekonomi bagi masyarakat setempat, ” tutupnya.
Sementara itu, narasumber dari Direktur BUMdes Karya Mekar Desa Gunung Kuning Kecamatan Sindang, Yosep Hendrawan (juga anggota Satpol PP Kabupaten Majalengka, sebelumnya mengucapkan terimakasih kepada Himaku Unma yang sudah menggelar acara ini.
“Bagaimana srategi BUMdes Karya Mekar bisa meraih penghargaan ke tingkat nasional ini karena saya selaku Direktur BUMDes selalu berkolaborasi dengan Pemdes Gunung Kuning, ada lembaga BPD, kemudian ada LPM dan Karang Taruna, RT dan RW, kita semua bersatu tentang apa yang dikerjakan semua unsur stakeholder di desa bisa bergabung untuk satu tujuan yakni kemajuan Desa Gunung Kuning dan juga kita transparan,” ujar Yosep.
Sambungnya, kami selalu transparan baik ke pemerintah desa maupun ke masyarakat desa.
“Untuk PAD dari BUMDes ke Desa Gunung Kuning, aturannya untuk di Desa Gunung Kuning melalui Perdes yang dikeluarkan oleh Kepala Desa Gunung Kuning, untuk PAD desa itu murni 50 persen, kemudian untuk sosial 5 persen dan untuk cadangan dana investasi itu 10 persen dan sisanya yang 35 persen menjadi modal yang harus dikembangkan lagi melalui SHU BUMDes,” paparnya.
Sementara untuk tahun 2024 PAD Desa dari BUMDes sekitar 500 sekian puluh juta, dengan tiga unit usaha BUMDes yakni unit pariwisata (Situ Cipanten), yang kedua unit perdagangan (grosir dan BUMDes Mart) dan unit air bersih.
Harapan dari kegiatan seminar ini adalah bisa bermanfaat sehingha semua mahasiswa bisa berguna bagi masyarakat lokal maupun nasional bahkan internasional. (eka)